Senin, 31 Januari 2011

Nisam City

Nisam City ditahun 90-an......
 
Nisam - Aceh Utara NAD

by Yadits
 
za asli Aceh tok tok, Mak gamponk Asli di Nisam dan Ayah pih gamponk asli di Nisam, za rayek di Kr.Geukueh, Aceh Utara..
tapi jujur mantonk,bahasa Aceh za hana goet that, kalo istilahnya org kita bilank bahasa Aceh za meukeulido, , alasannya knp?
sejak za lahee, kamoe tinggal di komplek keluarga, adek Ipar mak na yank ureunk Jawa na yank ureunk Batak, oom za ureunk Padang, jadinya sejak kecil terbiasa ngomonk bhs Indones, meski sehari2 juga cakap Aceh.
tapi itu bukan berarti za malee meu tuto bhs Aceh, dan bukan berarti za hana bangga dgn bhs Aceh.

dan jinoe kebetulan za tinggal di JKT, adak bahasa Aceh za hana goet pah, tapi dengan sesama ureung Aceh disino, za sabe peugah haba bhs Aceh.. itu krn apa ?
karena za bangga terlahir sebagai orank ACEH
 
 Nisam City Semasa Konflik
Selama TNI melaksanakan operasi di Desa Ulee Gunung, kambing diambil oleh aparat, seperti di meunasah Blang Crot ayam diambil; di meunasah Krueng bebeknya diambil dan di Ulee Blang ayam diambil oleh aparat TNI yang melak sanakan oprasi.
Kronologi operasi pengepungan Nisam, Acheh Utara
 
15 nov, 2002 (CFW) —— Pada tanggal 25 Oktober 2002 operasi militer TNI dilakukan di tiga kecamatan Acheh Utara yaitu: Kecamatan Nisam, Kuta Makmur dan Muara Dua; gampong-gampong yang menjadi sasaran operasi seperti Cot Triëng, Cot Dua, Keutapang, Cot Mambong, Cot Igeuëh, Cot Me, Blang Kariëng, Simpang Panah, Ulèë Blang, Binjè, Ulèë Gunong dan meunasah Kruëng dalam Kecamatan Nisam. Dalam kecamatan Kuta Makmur yaitu Pulo Iboih, Kruëng Seupéng, begitu juga di kecamatan Muara Dua seperti Ujong Pacu, Loh Kumbang, Cot Triëng.

Oleh Ridwan Mukhtar  
Juru Bicara CeaseFire Watch (CFW), Regional Acheh
 
 


 
'Menurut pengakuan warga, orang perempuan dipaksa untuk membuka baju dengan alasan ada menyimpan senjata dan menjadi pemasuk makanan kepada anggota GAM.'   alam operasi besar besaran tersebut TNI melibatkan ribuan personil dengan didukung kenderaan berat seperti tank dan panser juga senjata mortal. Puluhan mortil telah ditembakkan ke kawasan rawa-rawa. Sebelumnya ratusan warga masyarakat dari gampong-gampong terdekat telah memasuki areal tersebut untuk menyelamatkan diri dari kebringasan aparat TNI. Jumlah korban belum dapat didata, karena kawasan tersebut masih diblokir Aparat TNI yang melakukan operasi di tempat tersebut.Pada tanggal 31 Oktober 2002 sekira pukul 09.30 satu unit helicopter terbang melintasi perkampungan telah memuntahkan peluru, dimana sejumlah masyarakat yang mengungsi mendengarkan suara letusan yang sangat besar. Namun tentang jumlah korban belum dapat didata, karena kawasan tersebut masih terus dikepung oleh aparat TNI. Opearasi yang terus berlanjut telah mengakibatkan sejumlah masyarakat yang tertahan didalam kawasan lingkaran operasi telah menderita kelaparan. Beberapa warga masyarakat yang mencoba keluar untuk mendapatkan makanan telah ditangkap oleh TNI, sampai berita ini dilaporkan korban tidak diketahui kemana dibawa.
Pada tanggal 02 Nov 2002 pasukan TNI terus ditambah, juga 4 unit tank dan 6 unit panser dari Lhokseumawe menuju kecamatan Nisam untuk melakukan serangan. 17 unit rumah di gampong Keutapang, Cot Me dan Blang Kariëng telah digerebak dengan kasar. Barang-barang perabotan rumah tangga dengan sengaja diobrak-abrik dengan alasan meyembunyikan perbekalan untuk TNA. Menurut pengakuan warga, orang perempuan dipaksa untuk membuka baju dengan alasan ada menyimpan senjata dan menjadi pemasuk makanan kepada anggota GAM.
Sampai berita ini dilaporkan belum dapat diketahui jumlah korban yang terkena morti maupun yang hilang dan akibat penganiayaan. Sebelumnya pada tanggal 1 Oktober 2002 setelah satu unit helicopter memuntahkan peluru, Tim Palang Merah Indonesiaa (PMI) yang mencoba memasuki kawasan tersebut untuk mencari dan mengevakuasi mayat tidak dibenarkan oleh aparat TNI. Begitu juga Tim Monitoring Modalitas Keamanan DMD yang datang setelah itu untuk mencoba mendata korban yang jatuh akibat operasi militer tersebut juga tidak dibenarkan. Dan pada tanggal 8-November aparat TNI menyerang GAM menggunakan hellikopter malah masyarakat yang jadi korban. Dampai berita ini diturunkan situasi, kondisi di lapangan masih cucup memanas karna Aparat TNI masih melarang lembaga-lembaga kemanusiaan untuk masuk ke lapanggan. Selama TNI melaksanakan operasi di Desa Ulee Gunung, kambing diambil oleh aparat; di meunasah Blang Crot ayam diambil; di meunasah Krueng bebek nya diambil; di Ulee Blang ayam diambil oleh aparat TNI yang melaksanakan operasi.
Pada tanggal 04 November 2002 sebahagian data korban yang sudah diterima pelecehan sexual, pembakaran, penganiaan, penembakan.
     
   
Nama Korban penganiayaan dan pelecehan sexual oleh TNI batalyon 401 Rajawali dan SGI Kopassus
No Nama korban Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Keterangan
1 Jauhari binti Djalil (25) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Pelecehan seksual (Ditelanjangi)
2 Salbi binti Gadeng (17) Pr Blang Jrok-Nisam Santri Pelecehan seksual (Ditelanjangi)
3 Aminah binti Tgk. Yahya (27) Pr Krueng-Nisam Petani Pelecehan seksual (Ditelanjangi)
4 Aisyah binti Daud (20) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Pelecehan seksual (Ditelanjangi)
5 Kamariah binti Jalil (30) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Pelecehan seksual
6 Hafsah binti Tgk. Bu (70) Pr Blang Jrok-isam Petani Rumah dibakar (Harta Benda)
7 Walehi binti Hudai 60) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Rumah dibakar (Harta Benda)
8 Rubiah binti Tayeb -Ibu Usman (35) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul di punggung dengan kayu (memar-memar).
9 Tihasanah binti Syehban (25) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul
10 Wardaniah bin A. Wahab (20) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang dan ditelanjangi
11 M. Nasir bin Amin (25) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul dan pelecehan seksual (ditelanjangi)
12 Adam bin Tgk. Ismail (25) Lk Krueng-Nisam Petani Pemukulan (memar-memar seluruh badan)
13 Tgk. Ismail bin Saiban (50) Lk Krueng-Nisam Petani Pemukulan (memar-memar seluruh badan)
14 Zainuddin bin M. Piat (35) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Mata kiri memar, bawah mata kanan memar, dan punggung/tubuh memar.
15 Salamat bin Kaoi (40) Lk Blang Jrok-Nisam   Tubuh memar-memar dan diinjak.
16 A. Wahab bin Ibrahim (40) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Bibir memar. Ditangkap ketika memandu pencarian jenazah
17 Hasyimi bin Wahab (18) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Muka dan mulut bengkak.
18 Usman bin Gadeng (22) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Diinjak-injak dan punggung nyeri-nyeri
19 Wayudan bin Syehban (37) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Diinjak-injak
20 Hasan Basri bin Yacob (21) Lk Blang Jrok-Nisam Siswa SMA Diancam dengan parang di leher, ditendang, diinjak, punggung memar.
21 Marzuki bin Matdi (27) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Keluar darah dan tekuk dipukul.
22 Rusli bin Raban (45) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dada ditendang dan dada nyeri-nyeri.
23 Zulkarnain bin Abdullah (22) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang, dipukul dan diikat 1 malam. Uang sejumlah Rp. 70.000,-
24 Zunaidi bin M. Daud (18) Lk Blang Jrok-Nisam Pelajar Ditampar, diinjak, tengkuk nyeri dan telinga.
25 Abdullah bin Hasballah (42) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang dan dipukul
26 Bayi umur 3 bulan     Blang Jrok-Nisam Bayi Terpukul sewaktu ibunya dipukul.
27 Yusuf bin Thaib (45) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul di bahu dan di badan.
28 Hamid bin Abdullah (52) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul pakai popor senjata di penis dan di pukul di badan.
29 Nurdin bin Ibrahim (35) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Meninggal, tembakan di kepala, rusuk, dada dan leher
30 Zakaria bin Nawawi (45) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul pakai kayu, rumah dibakar (Harta Benda)
31 Nurdin bin Rasyidin (30) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang di dada, rumah dibakar (Harta Benda)